e-Meterai: Pengertian, Regulasi, dan Penggunaan Global

penggunaan e-materai

Penggunaan meterai fisik sudah semakin tergantikan sekarang dengan adanya e-meterai. Kehadiran e-meterai bukan hanya populer di Indonesia saja, tapi juga menjadi tren global. Beberapa negara telah menerapkan penggunaan meterai versi elektronik ini, seperti Singapura dan India.

Simak lebih lanjut apa sebenarnya yang dimaksud e-meterai itu, regulasi, dan penggunaannya secara global.

Apa Itu e-Meterai?

Sesuai namanya, e-meterai adalah meterai dalam bentuk elektronik yang digunakan untuk dokumen digital. Lalu apakah fungsi e-meterai ini sama dengan meterai tempel? Ya, fungsi keduanya kurang lebih sama yaitu untuk membuat suatu dokumen menjadi sah atau legal.

Tapi pengelolaan e-meterai tidak boleh sembarangan. Hanya platform yang resmi saja yang bisa menyediakan akses meterai elektronik ini. E-meterai memiliki kekuatan hukum yang sama dengan meterai fisik, dan dapat menjadi alat bukti yang sah.

Sekarang, penggunaan e-meterai sudah semakin gencar karena faktor-faktor tertentu. Salah satunya adalah aspek keamanan yang di mana e-meterai punya sistem keamanan lebih unggul melalui enkripsi dan sebagainya. Kemungkinan e-meterai hilang juga jauh lebih rendah dari pada meterai fisik.

Keunggulan e-meterai cukup beragam dan esensial, antara lain sebagai berikut: 

  1. Memberi kekuatan hukum untuk dokumen elektronik.
  2. Memberikan efisiensi administrasi.
  3. Mendukung transaksi digital.
  4. Sesuai dengan aturan perpajakan.
  5. Aman dan sulit dipalsukan.

Para pebisnis, terutama dalam segmen B2B2C, sudah semakin banyak yang sadar akan pentingnya e-meterai. Biasanya implementasi meterai elektronik ini juga disertai transformasi lain, seperti tanda tangan elektronik atau TTE yang tersertifikasi.

Lalu bagaimana dengan kemungkinan pemalsuan? Penggunaan meterai biasa lebih cenderung dipalsukan, sementara kode e-meterai lebih unik sehingga lebih susah dimanipulasi. Lebih dari itu, kalau ada suatu elemen tertentu yang berubah dalam dokumen, sistem akan mengetahuinya. 

Regulasi e-Meterai di Indonesia

Pengguna e-meterai sudah diatur pada Undang-Undang di Indonesia. Jadi, dasar hukum meterai elektronik cukup kuat untuk memastikan suatu dokumen absah. 

Berikut beberapa landasan hukum yang menjadi dasar penggunaan e-meterai di Indonesia:

  • Undang-Undang Nomor 11 2008 (Informasi Transaksi Elektronik)
  • Undang-Undang Nomor 10 2020 (Bea Meterai)
  • Peraturan Menkeu Republik Indonesia No. 134/PMK.03/2021
  • Peraturan Pemerintah/ PP No. 86 2021 (Pengadaan, Pengelolaan, dan Penjualan Meterai)

Dalam undang-undang nomor 11, dijelaskan bahwa dokumen meski dalam bentuk elektronik, tetap bisa diakui dengan syarat tertentu. Jadi, dokumen ini bisa menjadi bukti sah seperti halnya dokumen biasa yang dicetak. Begitu juga dengan tanda tangan elektronik yang bisa memberikan kekuatan hukum pada dokumen yang ingin diabsahkan.

Sementara dalam undang-undang nomor 10, dijelaskan bahwa e-meterai itu termasuk metode sah untuk pembayaran bea meterai. Jadi, fungsinya sama saja dengan meterai biasa yang ditempel di dokumen kertas. 

Dalam peraturan Menkeu, dijelaskan bagaimana bea meterai dilaksanakan secara lengkap termasuk di dalamnya e-meterai. Dalam peraturan ini, kita bisa tahu prosedur komprehensif mulai dari pengadaan, pemungutan, dan proses lainnya.

Sedangkan di peraturan pemerintah nomor 86, konteks pada undang-undang Bea Meterai lebih dijelaskan. Dalam peraturan ini tertera bagaimana pengadaan, pengelolaan, dan distribusi e-meterai ke pengguna. Dalam peraturan pemerintah tersebut juga mencakup bagaimana distributor e-meterai ditunjuk secara resmi.

Penggunaan e-Meterai di Negara Lain

Penggunaan e-meterai menjadi tren tersendiri dalam keperluan administratif dan mencakup skala global. Bukan hanya di Indonesia, penggunaan e-meterai dan sertifikasi elektronik lainnya juga dilakukan banyak negara lainnya. 

Tiap negara mungkin punya penamaan atau istilah berbeda terkait meterai elektronik ini. Peraturan atau regulasi di negara lain juga mungkin berbeda untuk penggunaan e-meterai

Berikut contoh beberapa negara yang juga mengimplementasi penggunaan meterai elektronik.

India: e-Stamping dan e-Signatures

India termasuk negara yang sudah mulai meninggalkan penggunaan dokumen kertas. Bukan hanya e-stamping atau meterai elektronik saja, negara ini juga gencar beralih ke e-signatures atau tanda tangan elektronik. Di India, hanya lembaga atau vendor resmi saja yang berhak untuk menyediakan e-stamp ini.

Platform atau lembaga tersebut sudah disetujui terlebih dahulu oleh pemerintah sehingga jelas sumber hukumnya. India memiliki undang-undang spesifik juga yang membahas seputar meterai elektronik ini dan disempurnakan dengan peraturan daerah.

Sekarang, sudah semakin banyak otoritas yang menggunakan e-stamp untuk bukti pembayaran yang sah. Meski begitu, tidak semua daerah di India mengandalkan e-stamp, beberapa masih banyak yang memakai kertas fisik. 

Singapura: IRAS e-Stamping

Meterai elektronik di Singapura disebut IRAS e-stamping. IRAS sendiri adalah singkatan dari Inland Revenue Authority of Singapore. Inilah badan pemerintah dalam naungan Kementerian Keuangan yang mengelola pajak dan administrasi di Singapura.

Implementasi e-stamping ini maupun digitalisasi lainnya semakin marak di Singapura meski belum mencakup seluruh daerah. Mereka yang ingin menggunakan IRAS e-stamp perlu mengakses portal khusus. Situs web IRAS ini mempermudah warga untuk mengelola penggunaan meterai mereka.

Portal ini mendukung pembayaran, pemakaian, perubahan sertifikat, dan refund untuk e-stamping. Selain akses mudah melalui online, tersedia juga kios fisik khusus (AXS) yang bisa didatangi langsung. Landasan hukum yang kuat, manfaat menyeluruh, dan tren global membuat semakin maraknya penggunaan e-meterai untuk berbagai kebutuhan.

Gunakan e-Meterai untuk Kebutuhan Administrasi Digital

Bagi Anda yang ingin membuat prosedur administrasi lebih efisien, e-meterai bisa menjadi solusi yang ideal. Anda tidak perlu lagi menyiapkan banyak meterai fisik yang terkadang bingung harus disimpan di mana. Meterai tempel yang berukuran begitu kecil ini tentunya juga akan lebih sering hilang.

Sementara jika Anda beralih ke e-meterai, bisa lebih aman dan jauh lebih efisien. Anda tidak perlu repot-repot menyiapkan lem kertas lalu menempelkan meterai ke dokumen. Penggunaan e-meterai akan dilakukan secara online kapan saja dan di mana saja.

E-meterai ideal digunakan untuk berbagai macam dokumen. Misalnya, surat berharga, dokumen terkait proses lelang, dan surat perjanjian. Menggunakan e-meterai terjamin dari segi legalitas dan keamanan, sekaligus lebih efisien dari segi biaya.

Terdapat berbagai platform nanti yang bisa digunakan untuk membubuhkan e-meterai ke dokumen digital. Pastikan Anda memilih platform yang aman dan terpercaya, salah satunya Privy. 

Privy adalah penyedia tanda tangan elektronik, termasuk e-meterai, yang sudah tersertifikasi dan diakui oleh hukum. Anda dapat menggunakan e-meterai yang terjamin keamanan dan legalitasnya dengan nyaman bersama Privy. Privy telah dipercaya oleh lebih dari 65 juta pengguna terverifikasi dan 155.000+ perusahaan yang menjadi pelanggan. 

Mengapa Pilih Privy?

  • Legalitas Terjamin: Tanda tangan elektronik Privy dilengkapi Sertifikat Elektronik yang diakui oleh pemerintah.
  • Keamanan Tingkat Tinggi: Data Anda dilindungi dengan teknologi enkripsi canggih.
  • Efisiensi Waktu dan Biaya: Proses administrasi lebih cepat tanpa mengurangi legalitas.

Ingin mengetahui lebih lanjut? Hubungi Privy sekarang dan rasakan kemudahan digitalisasi administrasi yang terpercaya!

Tinggalkan Balasan