Privasi Identitas Digital pada Platform E-Commerce dan Strategi Mengelolanya

privasi identitas digital di e-commerce

Penggunaan data e-commerce menjadi salah satu dari isu yang semakin menarik perhatian dalam dunia digital modern. Di tengah pesatnya pertumbuhan transaksi online, platform e-commerce mengumpulkan berbagai jenis data pelanggannya. Beberapa di antaranya adalah nama, alamat, nomor telepon, preferensi belanja, sampai riwayat transaksi.

Semua data tadi sangat penting dalam menunjang kelancaran operasional platform. Namun, dibalik manfaat tersebut, muncul berbagai macam kekhawatiran terkait privasi identitas digital yang bisa mempengaruhi keamanan Anda sebagai pelanggan maupun pelaku bisnis.

Tantangan Privasi dalam Ekosistem E-Commerce

Ketika berbelanja di platform digital, Anda akan memberikan akses kepada platform untuk memproses data pribadi untuk pengalaman belanja yang lebih relevan dan cepat. Akan tetapi, sudah banyak pihak mulai menaruh perhatian serius pada bagaimana pemakaian data tadi dilakukan.

Hal itu termasuk kemungkinan adanya pemanfaatan data untuk kepentingan lintas layanan tanpa adanya persetujuan eksplisit, potensi kebocoran data, sampai kepada penyalahgunaan identitas.

Isu juga berdampak pada reputasi dan keamanan platform e-commerce itu sendiri. Maka pengelolaan identitas digital yang aman menjadi keharusan untuk seluruh ekosistem digital.

Isu Privasi Identitas Digital pada E-Commerce

Memahami risiko data di e-commerce tentu akan membuat Anda jadi lebih waspada pada potensi penyalahgunaan data. Adapun isu tersebut seperti:

1. Risiko Penggunaan Data Lintas Layanan

Platform e-commerce sering bekerja sama dengan banyak pihak dan data pelanggan yang terkumpul bisa mengalir ke berbagai vendor eksternal.

Ketika kontrol dan kebijakan penggunaan data e-commerce tidak diatur secara transparan, data akan berpotensi disalahgunakan untuk hal-hal di luar kebutuhan transaksi, seperti profiling agresif ataupun kegiatan periklanan tanpa persetujuan.

2. Kurangnya Transparansi Penggunaan Data

Tidak semua platform memberi informasi yang jelas terkait bagaimana data disimpan, diproses, dan dibagikan.

Minimnya transparansi terkait penggunaan data bisa mengakibatkan pelanggan tidak menyadari risiko yang mungkin timbul.

3. Risiko Kebocoran Data & Penyalahgunaan Identitas

Data pribadi seperti KTP digital, alamat lengkap, nomor HP, dan email merupakan target empuk untuk kejahatan siber. Saat terjadi kebocoran data, pelaku kejahatan bisa melakukan phishing, social engineering, sampai pembukaan akun palsu memakai identitas Anda. Jika hal tersebut terjadi, pasti akan menimbulkan banyak kerugian.

Strategi E-Commerce Mengelola dan Menjaga Privasi Data Pelanggan

Untuk menjaga dan meningkatkan tingkat keamanan identitas digital, maka platform e-commerce perlu menerapkan pendekatan keamanan yang menyeluruh. Berikut ini sejumlah strategi yang bisa diterapkan:

1. Minimasi Data (Data Minimization)

Prinsip minimasi data menekankan jika platform hanya boleh mengumpulkan data yang benar-benar diperlukan. Dengan mengurangi volume data yang disimpan, risiko kebocoran bisa ditekan. Ini termasuk juga menyimpan data sensitif secara terbatas dan menghapus data yang tidak lagi dibutuhkan.

2. Enkripsi End-to-End

Enkripsi akan memastikan data pelanggan hanya bisa dibaca oleh pihak yang berwenang. Dalam konteks e-commerce, data seperti informasi pembayaran, identitas pribadi, dan riwayat transaksi perlu dienkripsi saat dikirimkan dan saat disimpan. Enkripsi merupakan lapisan penting dalam mencegah peretas mengakses informasi walaupun mereka berhasil menembus sistem.

3. Tokenisasi dan Masking

Tokenisasi menggantikan data sensitif dengan menggunakan token acak, sedangkan masking menyembunyikan bagian tertentu dari data. Keduanya melindungi data pelanggan supaya tetap aman saat digunakan dalam proses internal platform.

Strategi ada untuk mendukung kebutuhan penggunaan data e-commerce supaya tetap aman tanpa membahayakan identitas asli pelanggan.

4. Pembatasan Akses Internal

Tidak semua karyawan perusahaan harus mempunyai akses ke data pelanggan. Dengan menerapkan sistem manajemen akses berbasis peran (RBAC), maka platform bisa mengurangi risiko penggunaan data e-commerce internal. Sistem ini juga dapat meningkatkan auditabilitas pada semua aktivitas yang berhubungan dengan data sensitif.

5. Monitoring Aktivitas Mencurigakan

Platform e-commerce harus mempunyai sistem otomatis yang dapat memantau aktivitas login mencurigakan, percobaan fraud, ataupun aktivitas yang tidak biasa. Sistem ini bisa mendeteksi potensi kejahatan digital semenjak awal dan meminimalkan risiko penyalahgunaan identitas pelanggan.

6. Integrasi dengan Platform TTE untuk Verifikasi Identitas Lebih Aman

Integrasi verifikasi identitas digital lewat layanan seperti Privy memungkinkan e-commerce memastikan jika identitas pelanggan benar dan valid. Verifikasi bukan hanya meningkatkan keamanan transaksi, namun juga membantu platform memenuhi standar regulasi. 

Tanda tangan elektronik (TTE) tersertifikasi juga mengurangi risiko pemalsuan identitas dalam lingkungan digital.

Kelola Identitas Digital Lebih Aman dengan Ekosistem Privy

Privy menyediakan solusi identitas digital yang aman, cepat, dan sesuai regulasi dalam membantu e-commerce. Kini e-commerce dapat mengelola verifikasi pelanggan dengan lebih efisien dan terpercaya.

Privy menawarkan kombinasi verifikasi identitas, tanda tangan elektronik tersertifikasi, dan manajemen identitas yang terpusat. Ekosistem ini akan membantu e-commerce memastikan proses penggunaan data e-commerce berlangsung secara aman dan terlindungi.

1. Verifikasi Identitas Akurat dan Otomatis

Privy menyediakan verifikasi identitas berbasis biometrik dan validasi NIK langsung ke sumber resminya. Teknologi ini akan membantu mencegah pendaftaran akun palsu, fraud promo, dan penyalahgunaan identitas dalam transaksi digital.

2. Tanda Tangan Elektronik (TTE) Tersertifikasi

Privy mempunyai TTE yang sah secara hukum dan bisa digunakan untuk berbagai macam kebutuhan transaksi digital, seperti persetujuan kontrak, aktivasi layanan, ataupun pembelian bernilai tinggi. E-commerce bisa mempercepat proses bisnis tanpa mengandalkan dokumen fisik.

3. Pengelolaan Identitas yang Terpusat dan Transparan

Dengan dashboard Privy, e-commerce bisa mengelola verifikasi pengguna, melacak aktivitas, dan mengatur hak akses dengan mudah. Sistem ini akan mendukung audit trail lengkap sehingga penggunaan data menjadi lebih terkontrol.

4. Kepatuhan Regulasi Terjamin

Privy sudah tersertifikasi sebagai Penyelenggara Sertifikat Elektronik (PSrE) jadi semua proses verifikasi identitas dan tanda tangan mengikuti standar UU ITE dan regulasi perlindungan data di Indonesia.

5. Integrasi Cepat dan Scalable

Privy menyediakan API yang mudah diimplementasikan untuk berbagai macam kebutuhan e-commerce, otentikasi dua langkah dan validasi identitas untuk transaksi memiliki risiko tinggi.

Privy akan membantu platform e-commerce untuk memberikan pengalaman transaksi yang lebih aman, mengurangi risiko fraud, dan meningkatkan kepercayaan pelanggan dalam jangka panjang.

Privy telah dipercaya oleh lebih dari 65 juta pengguna terverifikasi dan 155.000+ perusahaan yang menjadi pelanggan. Hanya butuh 1 menit saja, Anda sudah bisa menandatangani dokumen elektronik. Privy memastikan dokumen Anda aman, sah, dan mudah dikelola. 

Ingin mengetahui lebih lanjut? Hubungi Privy sekarang!

Frequently Asked Question

Apa risiko utama ketika identitas digital bocor di e-commerce?

Risikonya seperti pencurian identitas, penipuan akun, dan penyalahgunaan data pribadi untuk aktivitas ilegal.

Mengapa verifikasi identitas penting pada platform e-commerce?

Verifikasi memastikan jika pengguna adalah individu yang sah dan mengurangi potensi fraud.

Apakah enkripsi cukup untuk melindungi data pelanggan?

Enkripsi sangat penting, namun perlu didukung dengan minimasi data, kontrol akses, dan monitoring aktivitas.

Bagaimana Privy membantu mengamankan identitas digital?

Privy memiliki layanan verifikasi biometrik, TTE tersertifikasi, dan pengelolaan identitas yang patuh aturan.

Tinggalkan Balasan