Di era digital yang terus berkembang ini, ancaman ransomware menjadi salah satu bahaya siber paling menakutkan bagi individu maupun organisasi. Serangan ini tidak hanya mengunci data penting, tetapi juga dapat melumpuhkan seluruh sistem operasional dalam hitungan menit.
Banyak kasus menunjukkan bagaimana perusahaan besar, rumah sakit, hingga lembaga pemerintahan terpaksa berhenti beroperasi akibat serangan ransomware. Serangan tersebut merusak jaringan dan menuntut tebusan besar, yang tentunya merugikan banyak pihak.
Karena itu, penting untuk memahami bahaya ransomware agar dapat menjaga keamanan data, dokumen, dan keberlangsungan aktivitas digital. Pahami selengkapnya pada pembahasan berikut ini!
Memahami Ransomware dan Cara Kerjanya
Ransomware adalah jenis malware yang mengenkripsi data lalu meminta tebusan kepada korban untuk bisa mengakses data kembali. Jadi, tujuan utama tindakan ini lebih ke mendapatkan uang, bukan untuk merusak sistem atau mencuri data. Anda dapat membedakan ransomware dengan virus biasa melalui apakah ada tebusan atau tidak.
Sekarang, ransomware sudah semakin canggih dan semakin susah untuk dicegah. Korban mungkin bisa memilih untuk memenuhi keinginan pelaku, tapi bisa berdampak pada keuangan mereka.
Oleh karena itu, penting untuk tahu seperti apa ransomware ini bekerja. Dengan tahu kecenderungan ransomware muncul lewat mana, Anda bisa mengantisipasi lebih optimal.
Berikut uraian lebih lengkapnya seputar cara kerja ransomware:
1. Adware, Pemanfaatan Bug, E-Mail Phising atau Sumber Infeksi Lain
Ransomware diawali melalui sumber infeksi yang sangat beragam. Misalnya, bug atau kelemahan di sistem, iklan berbahaya, dan email phising. Anda harus waspada jika menemukan email tak dikenal atau yang mencurigakan.
Terutama jika ada suatu link atau lampiran dalam email tersebut, hindari untuk reflek mengkliknya. Jika memang sudah diklik, maka ransomware bisa otomatis terpasang pada sistem. Banyak juga pelaku ransomware yang mencari-cari kerentanan atau bug pada software dalam melancarkan aksinya.
2. Proses Utama Ransomware
Jika memang sistem sudah terinfeksi oleh ransomware, maka tahap selanjutnya adalah enkripsi otomatis yang umumnya cukup kuat. Saat file terenkripsi, maka Anda tidak bisa membukanya tanpa kunci dekripsi.
Seperti pada manusia, infeksi ini bisa menular juga terutama yang ada di jaringan yang sama. Ketika terinfeksi ransomware, file terkait biasanya memiliki jenis ekstensi dari biasanya.
3. Pesan Lanjutan
Karakteristik utama dari ransomware adalah tebusan. Pesan dari pelaku akan disampaikan ke korban yang umumnya berupa ancaman. Cara pembayaran dalam kasus ransomware biasanya menggunakan Bitcoin atau uang digital sejenisnya.
Kenapa? Karena biasanya jenis uang seperti ini lebih sulit dilacak sehingga lebih aman bagi pelaku. Bukan hanya ada ancaman dan arahan pembayaran, batas waktunya juga disertakan yang membuat korban semakin panik.
Pelaku akan menjanjikan data akan aman-aman saja yaitu dengan memberikan kunci dekripsi. Meski begitu, tidak pasti terdapat jaminan untuk ini. Sistem ransomware juga semakin canggih dan bisa terintegrasi otomatis dengan sistem/server yang digunakan pelaku.
4. Membayar Tebusan dan File Berhasil Didekripsi
Harapan paling utama bagi korban ransomware adalah file yang bisa diakses kembali. Untuk itu, diperlukan kunci dekripsi yang sesuai. Jika korban sudah melakukan pembayaran sesuai arahan pelaku, kunci tersebut akan diberikan dan data berhasil diakses kembali.
Risiko Kehilangan Data Penting Akibat Ransomware
Bahaya ransomware sangat serius karena bisa mengancam keamanan data, keuangan, dan operasional suatu individu maupun organisasi. Berikut beberapa dampak jika data-data penting hilang akibat ransomware:
1. Tidak Bisa Mengakses Data Lagi
Data bisa sepenuhnya hilang akses tergantung dari bagaimana peretas bertindak. Hal ini akan semakin mungkin terjadi jika korban tidak kunjung memenuhi keinginan pelaku tersebut.
Jika pemilik data memiliki cadangan data tersebut, hal ini mungkin bukan menjadi masalah. Namun jika tidak ada cadangan data, tentu akan menghambat pekerjaan atau bahkan berisiko kebocoran data.
Terutama untuk perusahaan yang memiliki banyak data-data sensitif, misalnya data identitas pelanggan yang harus dijaga sebaik mungkin. Jika ransomware menargetkan data tersebut, dampaknya bisa menjadi sangat serius.
2. Menghambat Produktivitas
Karena ada data penting yang tidak bisa diakses, operasional atau manajemen tertentu bisa saja terhambat atau berhenti sama sekali. Perusahaan atau bisnis bisa mengalami kerugian karena produktivitas yang terancam.
3. Kehilangan Uang Karena Tebusan
Praktik ransomware identik dengan tebusan uang meski sering kali tidak dalam bentuk uang tunai. Tergantung dari nominal tebusan yang diinformasikan dalam ancaman pelaku, dampak finansial bisa saja begitu besar. Perusahaan harus membayar tebusan sesuai nominal yang tertera dan membayar hal lainnya.
Sistem setelah diretas bisa saja rusak atau perlu diperbaiki di beberapa sisi. Perbaikan sistem ini butuh biaya begitu juga dengan peningkatan fitur keamanan. Sebelum ditingkatkan, biasanya ada investigasi profesional juga yang tidak mesti perusahaan sediakan dan itu memakan biaya juga.
4. Memperburuk Citra Perusahaan/Bisnis
Terutama untuk korban selain individu, reputasi bisa terancam jika banyak pihak yang tahu kalau perusahaan terkait terserang ransomware. Sekarang, sudah semakin banyak orang-orang yang berpikir negatif seputar pengelolaan data pribadi.
Jika perusahaan tidak bisa menjaga data-data dengan baik termasuk data pelanggan, para pelanggan bisa tidak percaya lagi. Mereka bisa saja sepenuhnya meninggalkan brand tersebut atas dasar serangan ransomware ini yang tidak berhasil dicegah.
Pengelolaan Dokumen Digital di Platform Terpercaya
Agar terhindar dari serangan ransomware, sudah semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya platform pengelolaan dokumen. Platform ini dirancang sedemikian rupa untuk mengelola dokumen penting secara mudah, dan aman. Dari segi efisiensi, platform ini menunjang otomatisasi dan fitur yang serba mudah digunakan tapi efektif.
Anda hanya perlu mencari tahu platform mana yang bukan hanya praktis digunakan tapi juga punya sistem keamanan tinggi. Misalnya, Privy dengan platform yang mampu menjaga keamanan data secara efektif dari ancaman siber apapun termasuk ransomware.
Dokumen yang tersimpan dalam benar-benar tidak bisa diubah atau dicuri. Privy juga mengandalkan integrasi identitas resmi sesuai database pemerintah untuk memastikan verifikasi identitas.
Cara Privy Memastikan Integritas dan Keamanan Dokumen
Salah satu cara Privy dalam memastikan integritas dokumen adalah melalui tanda tangan elektronik atau TTE tersertifikasi. Melalui sistem TTE ini, bisa dipastikan hanya mereka yang berhak saja yang menandatangani dokumen dan semua isi dokumen tidak bisa diubah.
Privy juga mengandalkan enkripsi dalam pengelolaan dokumen agar selalu aman saat disimpan, dikirim, atau tindakan lainnya. Bagi Anda yang sedang mengelola bisnis atau bertugas mengatur dokumen perusahaan, paket enterprise atau paket personal Privy bisa diandalkan.
Bukan hanya menghindari ransomware dan serangan siber lainnya, Privy layak digunakan untuk perlindungan dokumen sepenuhnya. Platform ini ideal untuk berbagai jenis dokumen penting, seperti perjanjian resmi, faktur, dan surat perusahaan. Lebih dari itu, Privy juga sudah diakui oleh pemerintah sebagai PSrE sehingga dijamin resmi dan kredibel.
Privy telah dipercaya oleh lebih dari 65 juta pengguna terverifikasi dan 155.000+ perusahaan yang menjadi pelanggan. Hanya butuh 1 menit saja, Anda sudah bisa menandatangani dokumen elektronik. Privy memastikan dokumen Anda aman, sah, dan mudah dikelola.
Mengapa Pilih Privy?
- Legalitas Terjamin: Tanda tangan elektronik Privy dilengkapi Sertifikat Elektronik yang diakui oleh pemerintah.
- Keamanan Tingkat Tinggi: Data Anda dilindungi dengan teknologi enkripsi canggih.
- Efisiensi Waktu dan Biaya: Proses administrasi lebih cepat tanpa mengurangi legalitas.
Ingin mengetahui lebih lanjut tentang layanan Privy? Hubungi Privy sekarang dan rasakan kemudahan pengelolaan dokumen digital yang terpercaya!
