Adanya transformasi digital dalam bidang administrasi perpajakan membawa banyak sekali kemudahan bagi kalangan wajib pajak di Indonesia. Salah satunya Coretax, sistem perpajakan terbaru dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Melalui Coretax, Anda bisa membuat faktur pajak secara elektronik. Anda juga bisa menandatangani dokumen secara digital hingga mengajukan sertifikat digital secara langsung dalam platform tersebut.
Pahami lebih lanjut bagaimana cara membuat faktur pajak di Coretax dan bagaimana penggunaan tanda tangan elektronik (TTE) di dalamnya!
Cara Membuat Faktur Pajak di Coretax
Terhitung sejak Januari 2025, proses pembuatan faktur pajak sudah beralih pada e-faktur pada sistem Coretax. Coretax adalah sistem dari DJP yang didesain untuk mendukung beragam kebutuhan perpajakan agar terintegrasi dalam satu sistem terpadu.
Ada beberapa langkah untuk pembuatan faktur pajak di Coretax, yaitu:
1. Login dengan Akun Wajib Pajak
Anda bisa memulainya dengan login menggunakan akun wajib pajak yang dimiliki dengan NPWP dan kata sandi. Wajib pajak orang pribadi bisa bertindak sebagai diri sendiri, wakil, pengurus atau penerima kuasa yang berlaku sesuai dengan Role Access yang sudah diberikan.
Pastikan akun sudah terverifikasi sehingga bisa mengakses berbagai fitur faktur pajak yang dibutuhkan.
2. Pilih Role Access
Tentukan peran yang sesuai dalam pembuatan faktur pajak dalam Coretax yang sedang diproses. Setelah berhasil login, Anda akan masuk pada laman Role Acces. Jika Anda berperan sebagai pengurus atau penerima kuasa, maka pilih opsi TIN yang ada di menu Taxpayers.
3. Akses Menu e-Tax Invoice
Pilih menu e-Tax Invoice yang ada pada beranda faktur pajak. Klik menu Output Tax untuk melihat daftar faktur pajak keluaran yang sudah dibuat.
4. Buat Faktur Pajak yang Baru
Klik menu “Create Output Invoice” untuk membuat faktur pajak yang baru. Ketika layar menampilkan formulir pembuatan faktur pajak, lanjutkan pengisian dengan data yang dimiliki. Sebelumnya, isikan kode transaksi sesuai dengan jenis transaksi yang dilakukan.
5. Isi Data Transaksi
Masukkan tanggal pembuatan faktur pajak sesuai dengan transaksi yang sedang dilakukan. Masukkan data pembeli dan penjual, meliputi nama perusahaan, NPWP, alamat, jenis barang/jasa, jumlah transaksi lengkap dengan tarif PPN.
Sistem Coretax akan secara otomatis melakukan validasi data sesuai dengan database milik DJP kemudian klik menu “Save”.
6. Tambahkan Tanda Tangan Elektronik
Periksa notifikasi untuk memastikan pengisian data berhasil dilakukan kemudian klik Submit untuk menyimpan prosesnya dan menerbitkan faktur pajak Coretax. Anda juga bisa menambahkan TTE pada jenis sertifikat digital yang digunakan, masukkan nomor identitas, dan password penandatanganan faktur pajak.
Klik “Save” lalu pilih “Confirm Sign”. Periksa faktur pajak yang sudah dibuat, klik pada logo dokumen untuk memeriksa apakah pembuatan faktur pajak sudah selesai.
Jenis Tanda Tangan Elektronik yang Bisa Digunakan di Coretax
Untuk mendukung proses digitalisasi serta mewujudkan lingkungan sistem yang paperless, pihak DJP menerapkan penggunaan TTE melalui sistem faktur pajak Coretax. Dikutip dari buku manual Coretax dari DJP, terdapat 2 jenis TTE yang bisa digunakan, yaitu:
1. TTE Tersertifikasi
Tanda tangan ini adalah jenis TTE yang sudah tersertifikasi karena dibuat dengan menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh pihak penyelenggara sertifikat tersebut.
Setiap wajib pajak perlu mengajukan permohonan pada pihak penyelenggara sertifikat elektronik yang tersedia dalam Coretax, salah satunya adalah Privy ID.
2. TTE Tidak Tersertifikasi
Penandatanganan dokumen yang menggunakan tanda tangan tak tersertifikasi dilakukan dengan penerbitan kode otorisasi dari DJP.
Untuk mendapatkan kode tersebut, wajib pajak harus mengajukan permohonan penerbitan kode otorisasi terlebih dahulu. Pengajuan tersebut bisa dilakukan saat pendaftaran diri untuk mendapatkan NPWP atau secara terpisah setelah wajib pajak mendapatkan NPWP.
Cara Mengajukan Permohonan Sertifikat Digital Coretax
Berikut ini adalah cara pengajuan sertifikat digital Coretax DJP sesuai Panduan Buku Manual Permohonan Kode Otorisasi DJP atau Sertifikat Digital yang diterbitkan oleh Ditjen Pajak, yaitu:
1. Jika Sudah Memiliki Sertifikat Elektronik yang Tersertifikasi
- Pastikan sertifikat elektronik yang dimiliki valid.
- Lakukan login pada akun Coretax Anda.
- Akses menu permohonan sertifikat digital dengan cara memilih menu “Portal” lalu pilih opsi “Permohonan Kode Otorisasi atau Sertifikat Digital”.
- Pilih menu “Sertifikat Elektronik Tersertifikasi” kemudian masukkan ID Penandatanganan sesuai dengan sertifikat elektronik Anda.
- Ikuti langkah verifikasi yang diminta, berikan tanda centang pada pernyataan kemudian kirimkan permohonan.
- Setelah permohonan disetujui, gunakan sertifikat elektronik tersebut untuk melakukan TTE pada dokumen faktur pajak Coretax.
2. Jika Sertifikat Elektronik Tidak Tersertifikasi
- Lakukan login pada akun Coretax.
- Isikan username dengan memasukkan NIK/NPWP 16 digit. Masukkan juga kata sandi, kode keamanan, pilih bahasa yang ingin digunakan, lalu klik tombol login.
- Akses menu permohonan sertifikat digital, kemudian klik Portal untuk memilih menu “Permohonan Kode Otorisasi / Sertifikat Digital”. Tunggu hingga muncul formulir permohonan.
- Pada formulir permohonan tersebut, pilih tipe sertifikat digital yang akan diajukan pada kolom detail sertifikat. Untuk sertifikat elektronik tidak terverifikasi, pilih kode otorisasi DJP kemudian isikan passphrase pada kolom yang tersedia.
- Lakukan verifikasi wajah dengan mengambil foto atau upload pada kolom Identity Verification. Khusus WP pribadi akan dilakukan dengan mencocokan dengan data yang ada di Dukcapil.
- Berikan centang bahwa data yang sudah diisikan benar dan lengkap, kemudian kirim permohonan tersebut dengan klik menu “Simpan”.
- Tunggu hingga Anda mendapatkan jawaban permohonan Sertifikat Digital atau Kode Otorisasi DJP dalam bentuk notifikasi pada gambar lonceng atau bisa dicek pada “Notifikasi Saya”.
- Setelah permohonan disetujui, Anda akan mendapatkan kode otorisasi DJP yang selanjutnya bisa digunakan untuk melakukan TTE di sistem Coretax.
Gunakan Layanan PSrE Resmi dan Terpercaya
Pembuatan faktur pajak Coretax dengan TTE menjadi bagian penting dari transformasi digital bidang perpajakan Indonesia. Agar dokumen pajak diakui secara resmi, wajib pajak harus menggunakan TTE yang tersertifikasi resmi dari PSrE terpercaya seperti Privy. Lindungi dan sahkan faktur pajak Anda dengan TTE tersertifikasi dari Privy.
Privy merupakan penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) yang berada di bawah naungan Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia. Setiap sertifikat digital yang diterbitkan sesuai dengan proses verifikasi identitas tingkat tinggi sehingga menjamin kepatuhan regulasi, keabsahan data hingga auditabilitas pada berbagai sektor industri.
Keunggulan menggunakan Privy antara lain:
- TTE yang terenkripsi dengan menggunakan teknologi asymmetric cryptography yang sulit untuk dipalsukan.
- Setiap dokumen mempunyai jejak audit sehingga bisa dipastikan adanya transparansi proses penandatangan.
- Terintegrasi secara langsung pada berbagai sistem resmi.
Ingin mengetahui lebih lanjut tentang layanan Privy? Hubungi Privy sekarang dan rasakan penggunaan tanda tangan elektronik yang terjamin dan terpercaya!
Frequently Asked Question
Apa itu faktur pajak Coretax?
Coretax adalah sebuah sistem administrasi perpajakan terpadu dan berbasis website yang saat ini dikelola serta dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Kenapa e-faktur diganti menjadi Coretax?
Direktorat Jenderal Pajak secara resmi mengganti e-faktur dengan sistem Coretax untuk proses pembuatan faktur pajak dengan fitur impersonate. Tujuannya untuk pengelolaan hak dan kewajiban pajak yang lebih aman serta fleksibel.
Siapa sajakah yang bisa upload faktur di coretax?
Pihak DJP menjelaskan bahwa yang bisa melakukan penandatanganan dan upload faktur pajak di Coretax adalah person in charge (PIC).
Kapan Coretax mulai berlaku?
Wajib pajak bisa memanfaatkan seluruh layanan Coretax DJP mulai tanggal 1 Januari 2025.
